WELCOME

the first born

Senin, 10 Desember 2012

Tahun Baru


Menurut kalender Yahudi tanggal 16 september kemarin adalah Tahun Baru Yahudi....
Ada pesan apa di tahun baru YAHUDI dengan kehidupan kekristenan secara khusus hidup kita ? silahkan baca aja ya......:)

16 September 2012 adalah awal dari tahun baru Yahudi 5773. Mereka menamakan itu tahun Ayin Gimel yang berasal dari dua angka terakhir. Angka 70 disebut ‘ayin’ dan tiga disebut ‘gimel’ di dalam abjad Yahudi. Jadi 73 disebut Ayin Gimel. Tahun baru sebagai the head of the Year membawa arti penting secara rohani. Pengertian tersebut pada umumnya ditarik secara profetik dari makna angka dari tahun yang akan dijalani. Itulah sebabnya, banyak orang menanti-nanti, apa yang menjadi ajaran rabinik untuk tahun 5773 yang kini tengah kita masuki. Sebetulnya, memaknai tahun secara profetik, sama dengan kebiasaan kita di Indonesia yang berkembang di dalam budaya tionghoa, dimana setiap tahun diberi simbol dan pengertian tertentu sebagai arahan di dalam perjalanan yang akan dilalui sepanjang tahun tersebut. Demikian juga dengan orang Yahudi yang memberi nama tahun 5773 sebagai tahun Ayin Gimel, sebuah tahun yang menjelaskan beberapa makna rohani sangat penting, baik bagi orang Yahudi sendiri dan juga kita sebagai orang Kristen dalam kaitannya sebagai bagian yang telah dicangkokkan ke dalam akar pohon Zaitun sejati.


Ada beberapa hal yang akan menjadi sorotan kita.

Pertama, dilihat dari sisi pengertian katanya, Gimel berasal dari akar kata Gamal yang salah satu pengertian pentingnya adalah ‘to give’ atau memberi yang di dalam hal ini kepada orang miskin. Orang israel mengenal konsep tzedakah atau pemberian amal kepada orang miskin. Di dalam pengertian ini digambarkan seorang kaya berjalan mengejar orang miskin untuk memberikannya tzedakah tersebut. Pemberian ini akan menghasilkan sebuah rewards. Dengan demikian dimaknai bahwa tahun ini adalah tahun dimana kita semua akan mendapat rewards dari Tuhan karena kita menjadi orang-orang yang bergiat di dalam amal kepada orang miskin. Dalam pengertian yang umum kita dituntut untuk membagikan lovingkindness kepada sesama yang membutuhkannya.





Kedua, gimel juga diartikan sebagai unta. Maka dapat dikatakan bahwa tahun 5773 merupakan tahun unta. Unta adalah binatang padang pasir. Punya ketahanan tubuh yang kuat untuk berjalan di dalam iklim yang ektrim (panas terik di siang hari dan dingin di malam hari). Binatang ini punya sumber air sendiri di dalam dirinya sehingga mampu bertahan untuk tidak minum air berhari-hari di padang pasir. Unta adalah binatang yang kuat berjalan dengan mata kaki yang bisa menyesuaikan diri terhadap kontur tanah. Jarang sekali terdengar unta terpeleset. Binatang ini mampu membawa barang atau orang berjalan melintasi ganasnya padang pasir dan bertahan hidup secara luar biasa. Itu sebabnya tahun ini digambarkan sebagai tahun perjalanan di dalam kondisi yang ekstrim.


Pengertian lain tentang gimel adalah jembatan (bridge). Dalam pengertian ini, sebuah jembatan dipahami sebagai ‘penghubung’ antara satu tempat dengan tempat lain. Jembatan adalah infrastuktur untuk menyeberang. Tanpa alat penyeberang maka orang-orang akan kesulitan untuk tiba di tempat tujuan mereka. Jembatan dapat membantu orang untuk mencapai tempat-tempat yang sebelumnya sulit terjangkau. Dengan demikian, hal ini sebetulnya merupakan jawaban sekaligus peluang bagi kita bahwa disepanjang tahun ini, kita tidak lagi kesulitan ‘menyeberang’ untuk tiba ti tempat tujuan (visi, misi atau tujuan) karena jembatan untuk mencapainya telah tersedia.

Ketiga, gimel adalah angka ketiga di dalam alfabet Yahudi. Posisi ini melambangkan sesuatu yang dianggap stabil dan seimbang. Umumnya mereka mengaitkan ini dengan tiga bapa leluhur yakni Abraham-Ishak-Yakub, ketiga oknum Ilahi yakni Bapa-Anak-Roh Kudus dan ketiga buku di dalam keagaamaan Yahudi yakni Torah-Neviim-Ketuvim. Sesuatu yang sudah stabil berarti tidak akan mengalami guncangan lagi. Jika digambarkan dalam pengertian posisi maka artinya, posisinya sudah pas, tepat dan tidak berubah. Dapat dikatakan bahwa di tahun ayin gimel ini maka kita akan berada di dalam sebuah stabilitas di dalam segala aspek, baik secara rohani, ekonomi, keluarga, dan aspek hidup lainnya. Kestabilan akan tercapai dan semua unsur yang diperlukan untuk mendukung kelengkapan itu akan tersedia.

Keempat, secara rohani tahun ini memiliki makna yang lebih spesifik lagi menyangkut pekerjaan Roh Kudus. Oknum ilahi pertama adalah Allah dan dilambangkan sebagai huruf pertama dalam alfabet Yahudi sebagai alef (1) sedangkan anak adalah lambang dari huruf kedua, bet (2). Di dalam gematria, ilmu angka-angka Yahudi, 1 di tambah dengan 2 menghasilkan 3. Atau, alef + bet = gimel dan itu adalah Roh Kudus sendiri, sebagai oknum ketiga di dalam tritunggal. Dua makna penting tentang hal ini disepanjang tahun 5773 adalah peran Roh Kudus yang akan makin besar sebagai kuasa dan penolong di dalam hidup orang percaya. Maka inilah waktunya bagi kita untuk terus membangun hubungan serta keintiman dengan Roh Kudus, mengandalkanNya dan melibatkanNya di dalam hidup kita lebih dalam lagi.

Saya ingat sebuah permainan anak-anak Yahudi yang melibatkan empat alfabet Yahudi yang tertulis di sebuah meja permainan. Mereka akan mempercepat dengan memutar sebuah dreidel dan menantikan dimana dreidel itu akan berhenti di atas meja. Keempat alfabeth itu adalah Nun (50), Gimel (3), Hei (5) dan Shin (300). Tahun ini, adalah tahun dimana dreidel berhenti di permukaan yang tertulis alfabet Gimel ! Keempat alfebet itu sendiri punya arti yang dahsyat Nes Gadol Haya Sham yang artinya “A great miracle happened there”. Setiap orang pasti menanti dreidel berhenti di posisi alfabet Gimel. Mengapa? Karena pemain yang mendapatkan itu akan ‘menjarah’ semua ‘taruhan’ pemain lainnya di dalam pot yang menjadi bagian meja permainan. Maka tahun 5773 sebetulnya punya makna yang lebih spesifik bagi kita anak-anak Tuhan, lebih dari pengertian angka, abjad atau huruf, seperti telah diuraikan di atas. Ini adalah tahun dimana sesuatu yang dipercepat (melalui dreidel) di dalam hidup kita dan percepatan itu akan membuat kita berhenti di atas wilayah GIMEL sehingga apapun yang tersedia di meja permainan, membuat kita menang sehingga kita jarah tanpa menyisakan bagi yang lain. Biasanya anak-anak Yahudi meletakkan koin atau permen ke sebagai taruhan permainan.